Tayangan :DD

Senin, 11 Juni 2012

Kisi-Kisi KIR#sori gak lengkap



1.      Mengidentifikasi rumusan masalah
Syarat : Sederhana; jelas; lengkap. Berasal dari penjelajahan/eksplorasi pemikiran dan penelusuran penelitian. Terletak pada pengetahuan/hakikat masalah
Cara : Dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Menyatakan hubungan antara variabel-variabel. Tidak ambigu. Harus dirumuskan dengan cara yang menunjukkan kemungkinan pengujian empiris
2.      Menunjukkan tabel pengumpulan data observasi
- Angket atau kuesioner : dengan cara pengumpulan data melalui formulir yang diberikan dalam bentuk pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang atau sekelompok orang dan bentuk multiple choice
- Dokumentasi : pengumpulan data dimana peneliti menyelidiki benda tertulis seperti buku, peraturan, dll
3.      Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Kualitatif : tidak menggunakan alat ukur
Kuantitatif : dengan alat ukur
4.      Teknik pengumpulan data pada penelitian kuantitatif
Ada dua cara : eksperimen dan non-eksperimen
A. Eksperimen
a. True Experimental
Yaitu pemberian tugas acak terhadap kelompok yang berbeda karakter unik. Dalam true experimental setiap subjek punya kesempatan atau peluang untuk diujikan pada setiap kelompok. Tidak ada perbedaan subjek dalam tiap kelompok.
Contoh : Ada sebuah lahan pertanian, yang lahan tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian A dan bagian B. Lahan A dan B ini terletak pada lahan yang sama. Pada lahan ini diberi pupuk secara acak, tetapi memiliki curah hujan yang sama, memiliki hama yang sama, dan faktor lainnya.

b. Quasi-experimental
Quasi-experimental hampir sama dengan true experimental tetapi quasi-experimental tidak acak. Tujuannya untuk mengetahui efek dan penyebab dari satu kondisi.

c. Single Subject
Dalam penelitian single subject, penelitian tidak difokuskan terhadap satu kelompok, tetapi lebih ditekankan pada satu subject bukan kelompok. Dalam penelitian single subject ini tidak dilakukan secara acak. Penelitian single subject biasa untuk melihat perubahan perilaku.

B. Non-eksperimen ada beberapa cara, antara lain :
a. Descriptive
Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena yang terjadi untuk menggambarkan karakter suatu individu atau kelompok. Untuk mengetahui nilai variabel satu dengan variabel lain dan menjawab pertanyaan sendiri (bagaimana, berapa).

b. Comparative
Komparatif merupakan suatu cara untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara dua fenomena atau lebih. Dalam komparatif ini tidak ada manipulasi kondisi dan sikap. Untuk mengetahui perbandingan antara satu dgn lain.
Contoh : Perbedaan Profit BUMN dengan perusahaan swasta.

c. Correlational
Penelitian korelasi merupakan penelitian untuk mencari hubungan antara dua atau lebih fenomena. Dalam korelasi ini terdapat, korelasi positif dan korelasi negatif. Dalam korelasi positif fenomena-fenomena tersebut memiliki hubungan yang kuat. Misalnya, hubungan antara berat dan tinggi serta skor IQ dengan pemerolehan skor. Korelasi negatif antara fenomena-fenomena tersebut memiliki hubungan yang tidak kuat. Misalnya, hubungan antara absen sekolah dengan prestasi sekolah.

d. Survey
Penelitian survey ini sering digunakan dalam penelitian di bidang pendidikan untuk menjelaskan perilaku, keyakinan, opini, atau yang berkaitan dengan informasi. Penelitian ini didesain sedemikian rupa sehingga informasi mengenai populasi dapat diketahui dari respon yang diberikan oleh sample (kelompok kecil subjek penelitian).
Contoh : Kecenderungan masyarakat konsumsi makanan

e. Ex post facto
Digunakan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat yang mungkin terjadi antara beberapa variabel yang tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti. Beberapa sebab tersebut akan dipelajari setelah terjadinya akibat. Meneliti peristiwa yg terjadi dan merunut ke belakang u/ mengetahui
faktor yg mempengaruhinya
Contoh : Peristiwa kebakaran, Flu Burung.
5.      Syarat pengambilan sampel dan populasi penelitian
       Secara umum, sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi. Dalam bahasa pengukuran, artinya sampel harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Kalau yang ingin diukur adalah masyarakat Sunda sedangkan yang dijadikan sampel adalah hanya orang Banten saja, maka sampel tersebut tidak valid, karena tidak mengukur sesuatu yang seharusnya diukur (orang Sunda). Sampel yang valid ditentukan oleh dua pertimbangan.

Pertama : Akurasi atau ketepatan , yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sample. Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut. Tolok ukur adanya “bias” atau kekeliruan  adalah populasi.

Kedua : Presisi. Kriteria kedua sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi estimasi. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita  dengan karakteristik populasi. Contoh : Dari 300 pegawai produksi, diambil sampel 50 orang. Setelah diukur ternyata rata-rata perhari, setiap orang menghasilkan 50 potong produk “X”. Namun berdasarkan laporan harian, pegawai bisa menghasilkan produk “X” per harinya rata-rata 58 unit. Artinya di antara laporan harian yang dihitung berdasarkan populasi dengan hasil penelitian yang dihasilkan dari sampel, terdapat perbedaan 8 unit. Makin kecil tingkat perbedaan di antara rata-rata populasi dengan rata-rata sampel, maka makin tinggi tingkat presisi sampel tersebut.

Belum pernah ada sampel yang bisa mewakili karakteristik populasi sepenuhnya. Oleh karena itu dalam setiap penarikan sampel senantiasa melekat keasalahan-kesalahan, yang dikenal dengan nama “sampling error” Presisi diukur oleh simpangan baku (standard error). Makin kecil perbedaan di antara simpangan baku yang diperoleh dari sampel (S) dengan simpangan baku dari populasi (s), makin tinggi pula tingkat presisinya. Walau tidak selamanya, tingkat presisi mungkin  bisa meningkat dengan cara menambahkan jumlah sampel, karena kesalahan mungkin bisa berkurang kalau jumlah sampelnya ditambah ( Kerlinger, 1973 ). Dengan contoh di atas tadi, mungkin saja perbedaan rata-rata di antara populasi dengan sampel bisa lebih sedikit, jika sampel yang ditariknya ditambah, katakanlah dari 50 menjadi 75.
6.      Teknik pengambilan sampel
Sampel Acak :
Sampel Acak Sederhana ,Sampel Acak Distratakan ,Sampel sistematis ,Sampel Gugus ,Sampel Wilayah
Sampel Tidak Acak :
Sampel “kemudahan”, Sampel “pertimbangan”, Sampel Bola Salju
7.      Penulisan daftar pusaka yang berasal dari buku
Buku adalah sumber utama penulisan buku lainnya. Buku sering digunakan sebagai rujukan penulisan bagi penulis yang berbeda. Ini diperkenankan karena ilmu memang berkembang dan berubah-ubah. Ilmu berkembang untuk menuju penyempurnaan teori atau konsep. Jika sumber tulisan dari buku, penulisan daftar pustaka diurutkan sebagai berikut.

Nama penulis[tanpa dibalik-titik] spasi tahun terbit[titik] spasi judul buku[cetak miring-titik] spasi kota penerbit[titik dua] nama penerbit.
Contoh: Johan Wahyudi. 2010. Menjadi Cerpenis. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
8.      Daftar pustaka dari koran
Artikel dalam koran:
Pitunov, B. 13 Desember, 2002. Sekolah Unggulan ataukah Sekolah Pengunggulan? Majapahit Pos , hlm. 4 & 11.
9.      Metode penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
10.  Identifikasi kajian pustaka
gatau
11.  Kelebihan menggunakan sampel dalam penelitian
gatau
12.  Menuliskan daftar pustaka yang bersumber dari internet
Internet (karya individual):
Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990-1995: The Calm before the Storm , (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html , diakses 12 Juni 1996).

Internet (artikel dalam jurnal online):

Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan . (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id/artikel/pengukuran-bekal-awal.htm , diakses 20 Januari 2010).

Internet (forum diskusi online):
Wilson, D. 20 November 1995 . Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List , (Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu , diakses 22 Februari 2010).

Internet (e-mail pribadi):
Naga, D.S. (ikip-jkt@indo.net.id ). 1 Oktober 2009. Artikel untuk JIP . E-mail kepada Ali Saukah (jippsi@mlg.ywcn.or.id ).
13.  Merumuskan judul penelitian
ya gitu itu wes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar